Selasa, 13 Maret 2012

Hanya Tinggal Waktu

Tahukah dirimu berapa lama kumenantikan saat begini,
Siang hari merasa selalu sendiri walau dikeramaian,
Malam hari merasa merana dalam kebahagiaan,
Penantian yang tiada ujung kini telah berakhir sudah,
Siang hari tak merana walau kau tak di sampingku,
Malam hari tak kesepian karena mimpikan dirimu,



Tahukah dirimu betapa rindu hatiku ini,
Jauh darimu seakan dunia tiada pernah berseri,
Namun dekat denganmu seakan tiada rasa dari dalam dirimu,
Semua mungkin kehendak dewata,
Karena tingkahku yang keterlaluan pada dirimu,
Namun maafkanlah apa yang kudosakan,

Tahukah dirimu bagaimana hatiku pernah kau sakiti,
Mungkin dirimupun pernah merasakannya juga,
Kau buat daku merana selama kau bersikap begitu,
Setahun kini berlalu dan tiada ada beda,
Aku tak mau menyakitimu dan teman-temanmu,
Apa aku salah menjadi orang yang selalu kasihan pada dirimu,

Tahukah dirimu ketika kau berpaling sekejap dari diriku,
Hatiku kecewa seakan kau akan berpaling selamanya,
Ketika aku benar-benar membutuhkan dirimu di saat itu,
Kau selalu menghindar dari hadapan maupun di balikku,
Mengapa ini harus terjadi kalau kita telah berdua,
Apa yang membuat kita menjadi seperti acuh tanpa hati,

Tahukah dirimu hatiku merasa bersalah atas semuanya,
Atau mungkin dirimupun kini merasakannya,
Mungkin aku menyakitimu lebih dari engkau menyakitiku,
Atau mungkin kini kau berpikir sebaliknya,
Sampai hati ku merasakan apa yang kau rasa,
Namun mengapa dirimu kadang menganggap aku tak mengerti apa yang kau rasakan,

Sedalam-dalamnya hatiku ingin mengakui apa yang tiada pernah kau ketahui,
Hatiku hatimu telah sama-sama tersakiti oleh waktu yang tak terduga,
Namun tak sampai hati juga ku mau mengisi kekosongan waktu denganmu,
Kau selalu bersama temanmu yang membuat takut diriku akan kejadian seperti temanku,
Mengapa ini terjadi padaku yang tiada pernah dapat menjadikan diriku berharga bagimu,
Dengarlah tangisan hatiku yang paling dalam dan rasakan bagaimana aku menangisi dirimu,

Semoga dirimu tahu apa yang aku tak mau lakukan,
Namun jangan tinggalkan diriku yang hina tanpa dirimu ini,
Kau satu-satunya harapan bagiku dan kaulah pelita hidupku serta belahan jiwaku,
Maafkanlah yang sebenarnya dirimu tak tahu namun membuat dirimu tersakiti olehku,
Aku hanya ingin membuatmu mengerti dan nantinya dapat membahagiakanmu,
Kau dan aku semoga saling mengerti dan abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut