Selasa, 17 Februari 2015

Kisah Tentang Kris #1

#Perkenalan#



Aku tinggal di kota Jogja ini merasa sangat senang. Apalagi orang-orang di sini sangat ramah, murah senyum, dan yang tak ketinggalan adalah makannya yang murah. Kalau waktu sedang senggang, biasa ku habiskan waktu di bawah pohon sawo di dekat rumahku. Di sana pula tempat dimana teman-temanku biasa berkumpul. Aku punya banyak teman, banyak laki-laki, banyak juga perempuan. Namun di antara teman-temanku itu ada salah satu teman yang selalu bersamaku, selalu menemaniku .. selalu memperhatikanku. Ia memang lebih tua dariku, dia seperti kakak bagiku, namanya Kris.

Kris bukanlah anak seperti anak-anak seperti biasanya. Memang perawakannya agak aneh. Badannya tinggi, kurus, banyak orang bilang dia ganteng. Tapi yang lebih membuatku kadang tidak percaya adalah bahwa dia memang kadang bersikap aneh. Kata dirinya sih itu kebiasaan untuk membuang rasa penat. Sesekali dia sering tertawa sendiri dan terkadang mimiknya langsung berubah dengan sekejap. Itu sering membuatku merasa gila berada di sampingnya. Tapi dia memang sosok seorang yang selalu membuatku merasa tenang. Mungkin dia satu-satunya orang yang bisa mengerti kondisiku saat ini.

Tak pernah terdengar kabar darimana sebenarnya Kris berasal, yang jelas dia bukan anak asli kota ini. Di kota ini dia tinggal bersama orang tuanya. Rumahku dengannya memang tidak terlalu jauh, bahkan kadang kami saling bepergian dengan berjalan kaki. Terlepas dari jarak rumahku dengannya, nampaknya ia sangat bahagia bisa tinggal di kota seperti ini. Di sekolah ia memang jadi orang sibuk. Saking sibuknya itu yang membuat dirinya kadang lupa untuk istirahat. Ya itulah yang menyebabkan dirinya punya muka stres. Semua ingin ia selesaikan dengan sempurna, ia ingin berkorban demi yang lain. Itu salah satu hal yang paling ku kagumi darinya, namun kadang ia terlalu memaksakan diri.

Dibalik kedermawanan laki-laki yang tampan ini memang tersimpan banyak rahasia. Tak banyak orang yang tahu. Aku sendiri pun awalnya tidak tahu, tapi mungkin ini akan jadi aib terbesar yang akan aku beberkan ke orang banyak. Kadang aku masih tidak menyangka betapa sulit dan kompleks semua masalah yang ia hadapi. Kris memang kadang-kadang jadi seorang yang pendiam, tapi dibalik semua itu ia sedang tenggelam jauh di dalam pikirannya mencoba memahami semua yang telah terjadi pada dirinya. Semua itu kadang membuatnya merasa frustasi sendiri, dan bahkan ingin berteriak keras. Hidupnya memang sulit, bahkan aku sendiri sebagai temannya tak tahu harus bagaimana jika aku ada dalam posisinya. Tapi semua itu tampak hilang ketika ia sedang ceria. Namun aku tahu pasti di balik keceriaan Kris yang seperti itu, sebenarnya tersimpan sebuah perasaan yang sangat mendalam yang tak dapat diketahui orang biasa bahkan temannya sekalipun seperti aku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut