# Taman Kota #
Hari ini matahari terlihat bersinar sangat cerah. Langit pun biru dengan awan putih yang agak jarang, itu yang membuatku terlihat begitu senang hari ini. Beda lagi dengan Kris. Nampaknya dia sedikit bersedih hari ini. Seperti biasa kami menghabiskan waktu libur ini dengan berjalan-jalan berkeliling taman kota. Suasana di sini sangat menyenangkan sebenarnya, hijau berseri dengan tak ada lalu lalang kendaraan bermotor. Tempat yang cocok untuk mencari kesenangan dan melepas rasa penat setelah beraktivitas seminggu penuh. Tak banyak tempat seperti ini yang bisa dikunjungi tiap hari apalagi bersama orang-orang terdekat.
Kris sepertinya tidak begitu menikmati perjalanan hari ini. Terlihat di wajahnya tak menunjukkan ekspresi, hanya senyuman kecil yang sesekali muncul dari wajahnya. Misterius memang .. Tapi itulah dia, kadang sulit untuk dipahami.
"Kau membawa bukuku tidak?" tanyanya padaku.
"Iya, kenapa?" jawabku dengan menatapnya penuh ragu.
"Aku ingin sekali menggambar sesuatu, sesuatu yang sebenarnya sejak dulu ingin aku pergi ke sana"
"Baiklah kalau begitu, ini ... "
Kemudian kami duduk di sebuah bangku panjang berdua dengan bermandikan sinar matahari cerah dan ditemani udara sejuk. Ia pun menggambar sebuah tempat dimana di situ terdapat kolam, orang-orang berpasang-pasangan, dan sebuah bangunan tinggi. Terlihat tempat itu memang seperti pujaan bagi orang-orang.
"Entah mengapa dengan membayangkan dan melihat dalam gambar saja aku sangat tenang dengan tempat ini. Tempat dimana orang-orang dari hampir seluruh penjuru dunia bisa menikmati keindahan lampu di ketinggian waktu malam hari. Yah, lebih tepatnya di sanalah tempat orang-orang bisa merasakan romantisme kota dengan orang terdekat mereka."
Ia pun tersenyum sambil menutup matanya menandakan ia berbicara dari dalam hatinya. Aku kadang tak paham dengan apa perkataannya, namun aku tahu apa yang ia rasakan. Gambarannya memang tak begitu bagus, namun apapun akan ia gambar demi membuat perasaannya tenang. Kadang ia pun bersuaha membuat puisi yang indah. Memang terkadang sulit dipahami tapi indah.
Sesekali kami menghela nafas panjang untuk menikmati indahnya pagi ini. Wajah ceria pun akhirnya muncul dari orang yang duduk di sebelahku yang tak lain adalah Kris.
"Kau ingin menyanyikan lagu untukku?" tanyanya padaku
"Ha? Lagu apa? Kau tahu sendiri aku tidak bisa menyanyi dengan bagus"
"Ya, apa pun, tapi kalau tidak mau ya sudahlah, tak apa ..."
Terdengar lirih kemudian suara Kris menyanyikan sebuah lagu yang sepertinya tidak asing di telingaku . . .
"Luas sekali dan jauh ke tepi, langit biru permadani ..."
Aku mungkin lupa, atau mungkin juga belum pernah mendengarnya. Tapi yang jelas, hari ini aku senang melihat Kris senang dengan apa yang ia lakukan, sepertinya ia perlu sesekali untuk jalan-jalan seperti ini, menghilangkan beban pikiran .. ya, mungkin seperti ini.
"Aku kadang suka bernyanyi sendiri, entah mengapa tiba-tiba suaraku keluar sendiri tanpa kendali, dan itulah isi hatiku saat aku bernyanyi . . . " ia tersenyum kepadaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar